Tips Mengemudi Hemat BBM

Seringkali  cara berkendara kita menyebabkan konsumsi BBM kendaraan kita memburuk, Karena 50% konsumsi BBM itu ditentukan oleh cara mengemudi seseorang dalam mengendarai kendaraan. Nah, kali ini Autonet Rent Car akan memberi sedikit rips untuk mengemudi hemat BBM :

1. Pulse & Glide
Sesedikit mungk menginjak pedal gas dan meluncurlah sebanyak mungkin. Ibarat bersepeda jarak jauh, untuk menghemat tenaga biasanya pengendara sepeda menerapkan teknik Gowes – Meluncur – Gowes – Meluncur, maka kombinasi Gas – Meluncur juga berlaku untuk mobil. Pada teknik Pulse & Glide gunakan rem secukupnya saja, agar momentum saat meluncur tetap terjaga, dengan catatan “Tetap awas & siaga, serta cermati kondisi lalu lintas”. Untuk mobil dengan transmisi otomatis, pada saat meluncur posisi tuas transmisi tetap di D.

2. Pindahkan Gigi Secepat Mungkin
Saat berakselerasi pindahkan gigi secepat mungkin dan hindari mesin berputar ke RPM tinggi. Perpindahan gigi bisa dilakukan pada saat Torsi mesin mencapai 70 – 80%, untuk kendaraan Diesel MPV / SUV sudah bisa ganti gigi pada RPM 1500 – 1800, untuk mesin bensin gantilah gigi pada RPM 2100 – 2400, dengan catatan “Sesuaikan dengan beban yang diangkut serta kontur jalanan (apakah datar / menanjak)”. *) pindah ke gigi lebih tinggi

3. Traffic & Road Anticipation
Antisipasi kondisi lalu lintas, hal ini sangat terkait dengan teknik Pulse & Glide. Misal saat menghadapi lampu merah / lalu lintas padat di depan, maka sejak jarak masih jauh kita bisa segera lepas gas dan biarkan mobil meluncur dengan sendirinya. Juga pahami kontur jalan yang sering anda lalui, pada bagian dimana jalanan agak menurun maka Anda cukup tekan pedal gas sedikit saja atau bahkan meluncur (Gliding). Saat menghadapi tanjakan maka Anda bisa ancang-ancang dari jauh dengan meningkatkan kecepatan kendaraan sehingga pada saat menanjak beban mesin menjadi lebih ringan.

4. Hindari Idle Berkepanjangan
Sseperti halnya : a. Memanaskan mesin terlalu lama b. Menunggu di dalam mobil untuk waktu yang lama dengan kondisi mesin hidup.

5. Berakselerasi dengan Halus
Berakselerasi dengan halus membuat beban kerja mesin lebih ringan daripada berakselerasi dengan sangat cepat. Jika memungkinkan boleh mencoba akselerasi bertahap, misal dari diam lalu berakselerasi hingga 30 – 40 km/jam, setelah itu kendurkan gas sedikit selama beberapa detik (kecepatan stabil), lalu kemudian tingkatkan lagi kecepatan hingga 70 – 80 km/jam.

6. Gunakan AC Secukupnya
AC bisa digunakan secukupnya, dimana pada saat suhu luar sejuk maka Termostat bisa dikecilkan atau pada saat berakselerasi / jalanan menanjak, kompressor AC dimatikan (dengan tombol ‘AC’ atau mengecilkan Termostat). Setelah jalan mendatar kembali / suhu kabin mulai berkurang dinginnya, AC dihidupkan kembali) Kompressor AC mati tetapi blower AC tetap hidup 7. Menjaga Tekanan Ban & Kondisi Mesin Selalu menjaga tekanan ban & menjaga kondisi mesin tetap prima.

8. Membuang Endapan Karbon
Bila mesin jarang berputar ke RPM tinggi, maka 2 – 3 bulan sekali lakukan ‘Italian Tune Up’ utk membuang / membilas endapan karbon pada ruang bakar. Proses Italian Tune Up bisa dilakukan di jalan tol saat sepi, dimana mobil meluncur dengan gigi 3 (manual), untuk otomatik gunakan gigi 2 atau 3, lalu geber mesin hingga jarum RPM bergerak mendekati Redline (500 RPM menjelang batas merah) dan sesudahnya segera pindah ke gigi lebih tinggi dan mengemudi normal kembali.

Catatan : Saat melakukan Italian Tune Up pastikan pelumas mesin dalam kondisi prima.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *